Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2011

Judicial Supremacy against Departmentalism

Oleh Luthfi Widagdo Eddyono Departmentalism dapat dimaknai sebagai kekuasaan berbagai lembaga negara, khususnya lembaga politik (policy maker) untuk menginterpretasikan konstitusi. Pada praktiknya, berarti aktivitas yang melawan putusan pengadilan yang membuat interpretasi konstitusi yang seharusnya bersifat final dan mengikat dengan cara tidak melaksanakan putusan atau membuat undang-undang yang bertentangan dengan logika putusan. Tentu saja hal demikian berarti menantang kewenangan lembaga peradilan (Mahkamah Agung atau Mahkamah Konstitusi) sebagai puncak penafsir konstitusi yang umumnya berlaku di negara-negara modern yang menganut supremasi hukum dan konstitusi (judicial supremacy). Para pakar selalu beranggapan departmentalism tersebut akan merusak tataran negara hukum atau paling tidak melemahkan ketaatan masyarakat pada hukum. Walau demikian, departmentalisme kerap terjadi, baik disadari atau tidak, diakui atau tidak. Terkadang hal tersebut didasari pemahaman bahwa departmentali

Staf Mahkamah Konstitusi Mengikuti Legislative Fellows Program 2010

Luthfi Widagdo Eddyono, staf Mahkamah Konstitusi, mengikuti Legislative Fellows Program (LFP)2010 yang diselenggarakan oleh American Council of Young Political Leaders (ACYPL). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 28 Maret – 5 Mei 2010 dengan rangkaian kegiatan, yaitu Washington, DC Program; Legislative Fellowship; 2010 Spring Fellows Congress; dan Home Country Program. Program Washington DC dilaksanakan 28 Maret – 2 April 2010 berbentuk pertemuan dan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mengenalkan sistem pemerintahan Amerika Serikat, politik, dan pembuatan kebijakan di tingkat federal, negara bagian, dan pemerintah lokal. Pertemuan diadakan dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika, para staf pendukung, pemerintah federal, fungsionaris partai politik, dan akademisi. Legislative Fellowship merupakan kegiatan sebulan penuh (2 April – 1 Mei 2010) di Washington State (Seattle, Tukwila, Redmond, Bellevue, Olympia, Renton, Everett, Des Moines, dan Des Moines) dimaksudkan untuk

My Jakarta: ‘Saying You’re a Registrar Does Not Win You Much Prestige’

Jakarta Globe | December 27, 2010 Luthfi Widagdo Eddyono has worked at the Constitutional Court for five years and is currently the registrar for the deputy chief justice, and he’s never seen anyone take a bribe. He’s never seen a brown paper bag switch hands, never seen a greased palm — nothing. But recently, the once squeaky-clean image of the court has been dragged through the mud. While he’s not prepared to talk about the big players, he is willing to give us a glimpse into the life of one of the guys behind the guys making some of the country’s most important decisions. How long have you been with the Constitutional Court? I’ve worked for Indonesia’s Constitutional Court since June 2005. I started as part of the publishing staff and then worked my way up to registrar for Deputy Chief Justice Sodiki. Before coming here, I worked as a journalist for the Mahkamah monthly bulletin and annual magazine at Gadjah Mada University’s School of Law in Yogyakarta, from 2000 to 2005. I worked