Oleh Luthfi Widagdo Eddyono
"Dengan upacara bendera yang kita laksanakan pada hari ini, setidaknya mencerminkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawannya."
Kutipan amanat Menteri Sosial RI memperingati Hari Pahlawan 10 November 2006 tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M. Gaffar sebagai Pembina Upacara Bendera Hari Pahlawan 10 November 2006 yang dilaksanakan pagi ini (10/11/2006) di halaman Gedung MK.
Lebih lanjut disampaikan, pelaksanaan upacara bendera, di samping merupakan salah satu bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan yang telah rela berkorban, pantang mundur, tanpa pamrih yang dilandasi oleh percaya pada kemampuan sendiri berjuang demi berdirinya NKRI, sekaligus juga sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai kepahlawanan tersebut kepada generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.
"Peringatan hari pahlawan kali ini dilakukan dengan lebih mengedepankan pada upaya untuk melestarikan dan mendayagunakan serta mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan kepada kalangan generasi muda, yang dilaksanakan secara khidmat dan penuh semangat," kata Janedjri yang membacakan amanat Menteri Sosial RI Bachtiar Chamsyah.
Dalam upacara yang diikuti para pegawai MK ini, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila yang diikuti seluruh peserta upacara, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, pembacaan pesan-pesan perjuangan atau kata mutiara dari para pahlawan nasional, dan pengheningan cipta tepat pada pukul 08.15 WIB. Acara mengheningkan cipta ini dilakukan serentak oleh instansi-instansi yang melaksanakan upacara bendera di seluruh Indonesia. Pada saat yang sama lalu lintas Jakarta juga dihentikan selama 60 detik pada waktu tersebut, sehingga suasana menjadi lebih khidmat.
Peringatan Hari Pahlawan tahun ini disertai pula dengan peganugerahan gelar pahlawan nasional kepada delapan pejuang kemerdekaan oleh Presiden RI. Kedelapan pahlawanbaru itu adalah Pangeran Mangkubumi, K.H. Noer Ali, R.M. Tirto Adhi Soejo, Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng, Opu Daeng Risadju, Adi Sultan Daeng Radja, Izaak Huru Doko dan Teuku Mohamad Hasan. Pemerintah juga memberikan tanda kehormatan bintang jasa utama kepada Muhammad Isa Anshary.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=226
"Dengan upacara bendera yang kita laksanakan pada hari ini, setidaknya mencerminkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawannya."
Kutipan amanat Menteri Sosial RI memperingati Hari Pahlawan 10 November 2006 tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M. Gaffar sebagai Pembina Upacara Bendera Hari Pahlawan 10 November 2006 yang dilaksanakan pagi ini (10/11/2006) di halaman Gedung MK.
Lebih lanjut disampaikan, pelaksanaan upacara bendera, di samping merupakan salah satu bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan yang telah rela berkorban, pantang mundur, tanpa pamrih yang dilandasi oleh percaya pada kemampuan sendiri berjuang demi berdirinya NKRI, sekaligus juga sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai kepahlawanan tersebut kepada generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.
"Peringatan hari pahlawan kali ini dilakukan dengan lebih mengedepankan pada upaya untuk melestarikan dan mendayagunakan serta mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan kepada kalangan generasi muda, yang dilaksanakan secara khidmat dan penuh semangat," kata Janedjri yang membacakan amanat Menteri Sosial RI Bachtiar Chamsyah.
Dalam upacara yang diikuti para pegawai MK ini, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila yang diikuti seluruh peserta upacara, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, pembacaan pesan-pesan perjuangan atau kata mutiara dari para pahlawan nasional, dan pengheningan cipta tepat pada pukul 08.15 WIB. Acara mengheningkan cipta ini dilakukan serentak oleh instansi-instansi yang melaksanakan upacara bendera di seluruh Indonesia. Pada saat yang sama lalu lintas Jakarta juga dihentikan selama 60 detik pada waktu tersebut, sehingga suasana menjadi lebih khidmat.
Peringatan Hari Pahlawan tahun ini disertai pula dengan peganugerahan gelar pahlawan nasional kepada delapan pejuang kemerdekaan oleh Presiden RI. Kedelapan pahlawanbaru itu adalah Pangeran Mangkubumi, K.H. Noer Ali, R.M. Tirto Adhi Soejo, Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng, Opu Daeng Risadju, Adi Sultan Daeng Radja, Izaak Huru Doko dan Teuku Mohamad Hasan. Pemerintah juga memberikan tanda kehormatan bintang jasa utama kepada Muhammad Isa Anshary.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=226
Comments