Oleh Luthfi Widagdo Eddyono
Terwujudnya keadilan dan kesetaraan jender tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya dukungan dari kaum laki-laki. Hal tersebut merupakan sebagian pernyataan dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan untuk peringatan Hari Ibu ke-78 yang disampaikan Sekretaris Jenderal MK-RI Janedjri M. Gaffar selaku Pembina Upacara Peringatan Hari Ibu ke-78, pagi ini (22/12/2006) di halaman Gedung MK-RI Jalan Medan Merdeka Barat No.7 Jakarta.
Lebih lanjut, Janedjri yang membacakan sambutan tersebut menyampaikan bahwa kaum laki-laki harus dapat mengubah pola pikir, pola tindak dan perilaku sehingga, baik di dalam kehidupan berkeluarga, terlebih lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Memang tidak mudah mendekonstruksi pola pikir ke arah yang lebih egalitarian dan terbuka terhadap kesetaraan dan keadilan jender, namun hal tersebut dapat dilakukan seiring berjalannya waktu dan komitmen yang kuat dari kita semua," baca Janedjri.
Peringatan Hari Ibu ke-78 tahun 2006 yang mengangkat tema "Dengan Semangat Hari Ibu ke-78 Kita Budayakan Kesetaraan dan Keadilan Jender", dimaksudkan untuk mengenang perjuangan perempuan Indonesia di dalam merebut kemerdekaan dan kemudian melaksanakan Kongres Perempuan I pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Pemilihan tema Hari Ibu tahun 2006 adalah untuk mendorong semua pihak, utamanya kaum perempuan untuk berjuang mengisi kemerdekaan, sehingga perempuan memiliki akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang sama dengan kaum laki-laki di dalam pembangunan nasional serta mendapatkan perlakuan yang sama atau non-diskriminatif.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=258
Terwujudnya keadilan dan kesetaraan jender tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya dukungan dari kaum laki-laki. Hal tersebut merupakan sebagian pernyataan dalam sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan untuk peringatan Hari Ibu ke-78 yang disampaikan Sekretaris Jenderal MK-RI Janedjri M. Gaffar selaku Pembina Upacara Peringatan Hari Ibu ke-78, pagi ini (22/12/2006) di halaman Gedung MK-RI Jalan Medan Merdeka Barat No.7 Jakarta.
Lebih lanjut, Janedjri yang membacakan sambutan tersebut menyampaikan bahwa kaum laki-laki harus dapat mengubah pola pikir, pola tindak dan perilaku sehingga, baik di dalam kehidupan berkeluarga, terlebih lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
"Memang tidak mudah mendekonstruksi pola pikir ke arah yang lebih egalitarian dan terbuka terhadap kesetaraan dan keadilan jender, namun hal tersebut dapat dilakukan seiring berjalannya waktu dan komitmen yang kuat dari kita semua," baca Janedjri.
Peringatan Hari Ibu ke-78 tahun 2006 yang mengangkat tema "Dengan Semangat Hari Ibu ke-78 Kita Budayakan Kesetaraan dan Keadilan Jender", dimaksudkan untuk mengenang perjuangan perempuan Indonesia di dalam merebut kemerdekaan dan kemudian melaksanakan Kongres Perempuan I pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Pemilihan tema Hari Ibu tahun 2006 adalah untuk mendorong semua pihak, utamanya kaum perempuan untuk berjuang mengisi kemerdekaan, sehingga perempuan memiliki akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang sama dengan kaum laki-laki di dalam pembangunan nasional serta mendapatkan perlakuan yang sama atau non-diskriminatif.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/berita.php?newscode=258
Comments