http://surabaya.tribunnews.com/2015/10/30/mengadopsi-istanbulkart
Catatan Luthfi Widagdo Eddyono
Anggota Indonesia-Turkey Research Community/Tinggal di Istanbul
Anggota Indonesia-Turkey Research Community/Tinggal di Istanbul
SEBAGAI kota modern, Istanbul memiliki berbagai transportasi publik dengan standar pelayanan tinggi. Mulai dari bus, furnikular, metro bus (Bus Rapid Transit), trem, metro train, commuter trains, Marmaray (kereta bawah selat), dan ferryboats.
Kemudahan menggunakan transportasi publik tersebut didukung dengan penggunaan smart ticket Istanbulkart yang mengintegrasikan seluruh sistem tiket eletronik per transportasi.Istanbulkart ini berupa kartu transportasi yang menggunakan sistem RFID.
Istanbulkart menjadi hal sangat vital bagi pengguna transportasi publik Istanbul karena tanpa terkecuali semua pengguna wajib melakukan tapping jika ingin naik salah satu alat transportasi. Dilengkapi alat otomatis untuk bisa melakukan isi ulang 'pulsa' di setiap stasiun atau terminal maupun konter manual. Tak pelakIstanbulkart mencerminkan budaya masyarakat kota besar yang ingin mendapatkan pelayanan publik yang sangkil dan mangkus.
Kelebihan lain dari Istanbulkart adalah dengan metode smart ticket tersebut subsidi transportasi dapat dilakukan tepat sasaran dan lebih terarah. Sebagai contoh, pelajar, mahasiswa, dan guru, serta kelompok masyarakat khusus akan mendapat kartu yang disertai identitas sehingga secara otomatis akan mendapatkan potongan harga setiap menggunakan transportasi publik ataupun paket bulanan yang sangat murah.
Demikian pula bagi penduduk lanjut usia dan veteran, mereka akan mendapat kartu khusus (Senior Card) sehingga dapat memakai semua transportasi publik secara gratis.
Istanbulkart juga tidak ekslusif dimiliki orang per orang. Kartu tersebut—kecuali kartu khusus yang pemakainya telah diberi subsidi—dapat digunakan berkali-kali oleh orang berbeda. Tak salah jika dikatakan Istanbulkart memang memiliki nilai sosial karena dapat menjadi penghubung antarindividu dan kerap digunakan untuk menolong penumpang lain yang kehabisan 'pulsa' padahal tidak saling mengenal sebelumnya. Hal ini sangat penting untuk tetap memupuk perasaan kebersamaan di kota besar seperti Istanbul.
Integrasi Moda Transportasi
Keberadaan transportasi publik yang canggih serta dilengkapi smart card tak ada artinya jika moda transportasi publik tersebut juga tidak terintegrasi dengan baik. Berbagai transportasi publik yang ada di Istanbul telah mencoba menerapkan keterikatan dan keterhubungan satu transportasi dengan transportasi yang lain.
Semisal di daerah Eminonu. Pelabuhan untuk ferry lokasinya tidak jauh dari stasiun trem dan terminal bus. Contoh lain ada di Zeytinburnu yang terkenal sebagai titik penghubung antara Metrobus, Metrotrain, trem, dan bus antar wilayah.
Demikian juga di berbagai wilayah lain yang menjadi stasiun atau terminal penghubung. Di tempat seperti itu, fasilitas publik vital juga disediakan khususnya berupa jembatan penghubung dan jalur khusus penghubung.
Dengan begitu, pengguna transportasi publik tidak akan kehilangan waktu berharga ketika berangkat kerja atau sekolah maupun saat pulang ke rumah masing-masing. Jarak yang jauh antara tempat beraktivitas dan kediaman tidak akan mengurangi kualitas hidup penduduk Istanbul.
Hal ini didukung juga oleh informasi kedatangan dan keberangkatan setiap moda transportasi yang update dalam hitungan menit, sehingga memberi kepastian kepada pengguna transportasi untuk dapat memperhitungkan perpindahan moda transportasi.
Di Istanbul, integrasi moda transportasi publik juga terkoneksi dengan penyedia transportasi swasta seperti Minibus Dolmus dan pangkalan taksi. Hal itu dibutuhkan untuk menjangkau wilayah yang tak dilalui transportasi publik ataupun sebagai alternatif transportasi walau sistem pembayarannya tidak memakai Istanbulkart.
Meski dikelola swasta, tetap ada sistem antrian penumpang dan jangka waktu keberangkatan Minibus Dolmus, sehingga meminimalisir persaingan tak sehat antartransportasi yang pada akhirnya berimbas pada pemberian layanan yang lebih baik kepada konsumen dan warga masyarakat.
Soft Education Pemakai Transportasi Publik
Pemakaian Istanbulkart tanpa disadari oleh pengguna transportasi merupakan bentuk dari pendidikan dalam bertransportasi. Ketika melakukan tapping pada moda transportasi, pengguna diwajibkan untuk antre dan menghargai orang lain yang telah datang lebih dahulu. Ini adalah bentuk pendidikan etika yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan disiplin warga masyarakat.
Selain itu, pemberian subsidi Istanbulkart bagi pelajar dan mahasiswa akan menciptakan kecintaan generasi muda atas transportasi publik yang ada. Dalam periode yang panjang dan lebih lama mereka yang telah menikmati transportasi publik sejak menuntut ilmu itu akan menjadi pengguna loyal dan mendukung program transportasi publik, serta turut menjaganya.
Pemberian subsidi bagi profesi guru maupun bagi kelompok masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Social Card, serta Senior Card, bukan semata-mata bentuk rasa kasihan, akan tetapi merupakan salah satu bentuk penghargaan karena mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat dan keluarga untuk membentuk opini bahwa transportasi publik yang ada sangat penting untuk terus ada dan dijaga keberlangsungannya.
Pada intinya, apabila semua pihak telah merasakan kemudahan dalam menggunakan transportasi publik, tak ayal lagi akan muncul para pengguna loyal yang kedepannya akan turut menjaga dan menghidupi keberlangsungan moda transportasi publik yang ada. Istanbul telah mencobanya.
Comments